Repeater, Bridge dan NIC (Network Interface Card)
Pengertian Repeater
Repeater merupakan perangkat yang
berfungsi untuk menerima sinyal yang berisi data dalam suatu jaringan. Dengan menggunakan repeater maka jangkauan
jaringan akan lebih luas. Repeater menerima sinyal dan kemudian memancarkan
kembali sinyal yang identik dengan sinyal asal, tetapi dengan cara yang
berbeda. Umumnya repeater memancarkan kembali sinyal tersebut dalam frekuensi
yang berbeda dari frekuensi sinyal asal.
Oleh karena fungsi utamanya, yaitu untuk memperluas jangkauan
jaringan wifi, maka repeater ini sering juga disebut sebagai wifi extender.
Selain itu karena juga berfungsi sebagai penguat sinyal, maka terkadang orang
dan teknisi jaringan juga sering menyebut repeater sebagai wifi booster.
Jenis Repeater
Ada beberapa jenis dari repeater, antara lain:
1.
Passive
Repeater
Passive
repeater adalah repeater radio yang tidak memerlukan peralatan aktif ( komponen
electronic , battery maupun jaringan listrik ). Passive repeater adalah sebuah
bidang, semacam papan yg terbuat dari logam atau bahan yang sangat reflektif
memantulkan gelombang radio, dengan ukuran yang dihitung secara matematis /
match, dipasang diatas bukit , diperhitungkan dengan cermat sudut arah
menghadapnya agar mampu “mengkomunikasikan” ( memantulkan ) signal dari dan ke
2 titik yang saling berjauhan dan terhalang gunung/bukit.
Passive
repeater banyak dipakai di negara yang memiliki wilayah berbukit bukit, tidak
memiliki jaringan listrik keatas gunung dsb. Selama repeater pasif masih
memungkinkan untuk dipasang, maka kalau didirikan, ia bisa menghemat banyak
biaya dan pemiliknya tidak direpotkan dengan masalah pemeliharaan.
2.
Repeater
yang Menggunakan 1 Frekuensi
Repeater yang
hanya menggunakan/memerlukan 1 frekuensi saja disebut SIMPLEX REPEATER atau
disebut juga STORE & FORWARD REPEATER.
Repeater ini
banyak digunakan dikomunitas FRS ( Radio Family , semacam KRAP/CB generasi baru
) tetapi ada sebagian negara bagian ( semacam provinsi ) di Amerika yang
melarang pengoperasian single freq. repeater. Repeater ini juga banyak dipakai
( dipasang ) di balon udara yg terbang tinggi untuk mendapat coverage yg luas.
Banyak dipakai dibalon atau mobil karena beratnya yang ringan dan bentuk yg
bisa dibuat sangat ringkas / sederhana.
3.
Echolink
Echolink
adalah repeater yang dihubungkan ke Internet ( melalui laptop ). Pesan/signal
yang diterima akan masuk ke komputer lalu diteruskan melalui jaringan internet
sehingga diterima oleh pengguna internet lain.
Jawaban dari
pengguna internet kambali akan dipancarkan oleh repeater sehingga diterima oleh
operator radio. Itulah proses komunikasi melalui interlink komputer 1 frekuensi
/ simplex. Echolink juga bisa dihubungkan ke repeater frekuensi / duplex.
4.
Echo
Station
Echo station
bukanlah jenis repeater melainkan nama salah satu program komputer yang banyak
di install kedalam komputer yang akan dihubungkan ke repeater. Komputer tsb.
akan berfungsi sebagai pengontrol traffic/lalu lintas komunikasi sekaligus
merekam dan atau memutar rekaman ulang audio.
5.
Satelite
Satelit pada
prinsipnya adalah sebuah repeater yang diluncurkan ke ruang angkasa dan
mengorbit bumi sehingga memiliki jangkauan kerja yang sama dengan kalau ia
ditempatkan di tower antenna yang tingginya ratusan sampai ribuan km keangkasa sana.
Satelit adalah sistem repeater yang paling complex dan mahal , fully
computerised. Demikian mahal biaya pembuatan dan peluncurannya sehingga agar
awet dan tidak mudah rusak, semua komponen yg digunakan adalah komponen kelas
satu dan bahkan harus tahan terhadap kerusakan oleh bakteri, oksidasi, pengaruh
kosmis dsb sehingga seluruh komponen dan circuitnya dirangkaikan didalam ruang
produksi dan oleh para teknisi yang seluruhnya harus dalam keadaan steril.
Satelit memiliki sejumlah frekuensi kerja yang terbagi dalam transponder 2.
Radio
repeater mempunyai banyak jenis. Beberapa di antaranya adalah broadcast relay
station, microwave relay, passive repeater, cellular repeater, dan digipeater.
Sistem kerja repeater yang sering digunakan untuk memperkuat sinyal wifi pada
jaringan komputer umumnya menggunakan repeater jenis ini.
Cara Kerja Dan Contoh Repeater
Cara kerja repeater yaitu
menyebarkan data ke seluruh jaringan walaupun data tersebut tidak di perlukan
maka akan tetap tersebar ke seluruh jaringan, penyebaran data tersebut
kinerjanya akan menurun atau aksesnya semakin lambat apabila semakin banyaknya
pemberhentian sinyal (Station) dan meningkatnya traffic data.
Repeater biasanya dipasang di titik – titik tertentu untuk
memperbarui transmisi sinyal yang datang agar kondisi sinyal seperti saat di
pancarkan pertama kali dari pemancar. Sebagai contoh repeater ialah HUB, HUB
juga sering kali di sebut sebagai multiport/modular.
Fungsi – Fungsi Repeater pada Jaringan
Repeater memiliki banyak fungsi
selain memperluas jangkauan sinyal, repeater juga memberikan kenyamanan bagi
Anda yang berkerja di gedung kantor yang tinggi. Jaman dahulu sebelum ada
repeater apabila sinyal kantor lantai atas lemah sangat sulit untuk bekerja dan
menurunkan produktifitas Anda.
Apalagi dalam skala besar dapat membuat suatu perusahaan kantor
bangkrut di karenakan karyawannya tidak produktifitas karena kesulitan sinyal.
Berikut beberapa fungsi repeater
dalam sebuah jaringan:
1.
Memperluas
Area Jangkauan sinyal
Memperluas
Area Jangkauan sinyal adalah fungsi utama dari repeater tersebut, banyak orang
membeli repeater untuk hal ini disebabkan keterbatasan jarak dari pemancar
nirkabel atau yang biasa kita sebut wi-fi. Repeater jarang di gunakan oleh
restaurant, cafe, atau mini restaurant di karenakan penggunaan wi-fi
pada rumah makan dalam skala kecil dan tidak terlalu penting, apabila tidak ada
repeater produktifitas karyawan nya tetap berjalan.
Namun berbeda
halnya dengan gedung besar, kantor-kantor, perusahaan-perusahaan, dan
sebagainya. Produktifitas mereka tergantung dari sinyal pemancar di karenakan
jaman era globalisasi semua serba modern data per data di kirim melalui sinyal.
Apabila sinyal terganggu maka produktifitas karyawan juga akan menurun, oleh
karena itu penggunaan wi-fi di gedung besar dapat di kategorikan penggunaan
dalam skala besar. Sehingga apabila penggunaan wi-fi dalam skala besar yaitu
artinya mereka membutuhkan alat bantu yang memperluas area jangkauan sinyal
yang disebut repeater.
2.
Menghemat
Biaya
Repeater akan
sangat membantu Anda sebagai pengusaha yang memiliki gedung besar dalam bidang
finansial. Percayakah Anda repeater dapat menghubungkan 2 gedung yang
berdekatan? Anda harus percaya, karena repeater dapat menghubungkan 2 gedung
yang berdekatan, dengan kemampuannya yaitu memperluas jangkauan area sinyal.
Apabila ada
sinyal maka secara tidak langsung Anda dapat berkomunikasi dan tidak perlu
turun melewati lift lalu berjalan ke gedung sebelah bukan? Bayangkan 2 gedung
perusahaan Anda hanya menggunakan 1 pemancar saja, tentu pengeluaran perusahaan
Anda akan semakin kecil dengan dibantu adanya repeater. Apalagi biaya pemancar
sinyal untuk kantor sekarang harganya cukup bisa di katakan mahal, tentunya
akan sangat menghemat pengeluaran perusahaan Anda bukan?
3.
Menghemat
Waktu
Apabila
pemancar sinyal berada di lantai bawah tanah sehingga sinyal di lantai atas
tidak kebagian, maka pasang repeater di tengah – tengah lantai antara
lantai bawah tanah dan lantai atas tetapi lebih baik posisi repeater lebih
dekat dengan pemancar sinyal. Jarak tempuh sinyal repeater yaitu sejauh mata
kita memandang (Line Of Sight) yang artinya repeater juga dapat menembus antar
lantai, dengan kata lain itu akan menghemat banyak waktu Anda.
Anda jadi
tidak perlu mengambil data ke lantai bawah jika bos Anda di lantai bawah
sedangkan Anda sedang bekerja di lantai atas sehingga mempermudah komunikasi
dan praktek nya terhadap bos dan karyawan nya. Dengan fungsi repeater ini
membuat karyawan dapat menghemat waktunya sehingga karyawan bisa meningkatkan
produktifitasnya dan dapat menyimpan lebih banyak waktu untuk beristirahat.
Kelebihan dari Repeater
Manfaat repeater sangat berdampak
besar kepada kantor, perusahaan, gudang, pabrik, dan sebagainya karena mereka
cenderung mempunyai gedung besar.
1)
Memancarkan
sinyal ke seluruh sudut dalam suatu gedung
2)
Memberikan
dan menyalurkan sinyal lebih baik kepada setiap user
3)
Akses
internet menjadi lebih mudah tanpa terhalang lokasi sesuai nirkabel
4)
Memudahkan
user menggunakan akses internet di segala perangkat tanpa batasan limit user
Pengertian Bridge
Bridge atau network bridge yang
dalam istilah bahasa Indonesia disebut dengan jembatan jaringan merupakan
sebuah komponen jaringan yang banyak dipergunakan untuk memperluas jaringan
atau membuat segmen jaringan.
Bridge mampu menghubungkan sesama
jaringan LAN (Local Area Network) komputer. Selain itu, bridge
juga digunakan untuk mengubungkan tipe jaringan komputer yang berbeda
seperti Ehernet. Bridge akan memetakan alamat Ethernet dari setiap titik
yang ada pada masing-masing segmen jaringan kemudian menyeleksi dan hanya
memperbolehkan perpindahan data yang diperlukan melalui jaringan.
Ø Wireless Bridge
Bridge
biasanya menggunakan topologi tree. Artinya, hanya ada sebuah rute untuk
berbagai tujuan transmisi atau paket data yang akan dipindahkan. Dara akan
menempuh beberapa jalur yang seringkali mengakibatkan keterlambatan transmisi
data. Ibaratnya sebuah paket, bridge berguna untuk menentukan segmen tujuan dan
sumber. Jika segmen sama, maka paket akan ditolak, sementara jika segmen
berbeda, maka paket akan diteruskan ke segmen tujuan.
Cara kerja
bridge jauh lebih canggih daripada repeater, walau begitu belum secanggih
router. Bridge bekerja pada lapisan data link layer model OSI (Open System
Interconnection). Dengan model
OSI, bridge mampu menghubungkan jaringan komputer yang menggunakan metode
transmisi yang berbeda atau medium access control yang berbeda.
Berbeda dengan router yang bekerja pada lapisan jaringan dan repeater yang
bekerja pada lapisan fisik.
Fungsi Bridge
Secara umum, bridge adalah alat
yang berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan. Bridge juga berfungsi untuk
memecah satu jaringan yang besar menjadi dua jaringan lebih kecil sehingga akan
meningkatkan performa jaringan.
Fungsi bridge lainnya secara
detail dapat dijabarkan dalam beberapa poin berikut :
1.
Sebagai
Penghubung Dua Jaringan di Tempat Jauh
Secara geografis,
misalnya saja di sebuah universitas, terdapat beberapa bangunan yang terpisah
cukup jauh. Akan lebih ekonomis untuk memiliki LAN yang terpisah di
masing-masing bangunan dan menghubungkannya dengan bridge, dibanding jika harus
menyambungkan semua tempat dengan menggunakan kabel koaksial.
2.
Otonomi
dari Masing-masing Jaringan
Seperti di
jaringan perkantoran, setiap departemen memiliki kepentingannya masing-masing,
memiliki komputer pribadi, workstation, dan servernya sendiri. Setiap
departemen yang tujuan berbeda akan lebih baik dengan jaringan yang berbeda
namun terhubung dengan menggunakan bridge.
3.
Untuk
Mengakomodasi Beban Jaringan
Misalkan di
sebuah universitas banyak workstation yang kelebihan beban karena banyak
dipakai oleh mahasiswa dan dosen untuk dipakai meminta file yang berada di
mesin file server untuk diunduh ke mesin pengguna berdasarkan permintaan.
Jika ukuran file besar, maka akan menghambat penyimpanan di LAN
tunggal, sehingga akan lebih baik menggunakan dua LAN yang dihubungkan dengan
bridge.
Kelebihan dan Kekurangan Bridge
Kelebihan bridge adalah ia hanya
bisa bekerja pada lapisan Data Link, sehingga tidak dimungkinkan
terjadinya transmisi dari satu protokol ke protokol lainnya. Selain itu, bridge
juga mampu mendukung beberapa protokol seperti NetBEUI dan LAT yang
tidak mungkin dilayani oleh router.
Walau begitu, bridge memiliki
kekurangan seperti tidak dimungkinkannya transmisi melalui jalur atau protokol
yang berbeda. Selain itu, bridge juga hanya meneruskan paket dari satu jaringan
ke jaringan lainnya dengan kecepatan 10 MBPS. Bridge juga hanya meneruskan
transmisi tanpa bisa menerjemahkan komunikasi antar protokol.
Cara Kerja Bridge
Untuk memahami cara kerja bridge,
bridge dapat diibaratkan seperti ‘repeater yang cerdas’. Repeater bekerja
dengan cara menerima sinyal yang datang dari sebuah kabel jaringan, melakukan
amplifikasi pada sinyal tersebut, kemudian mengirim sinyal tersebut ke kabel
jaringan lainnya. Repeater melakukan kerjanya ini secara buta tanpa
memperhatikan isi pesan yang terkandung dalam sinyal tersebut.
Kontras dengan kerja repeater,
bridge merupakan alat yang sedikit lebih cerdas. Bridge mampu memahami isi dari
sinyal yang datang. Bridge mampu menerima sinyal dan secara otomatis menemukan
alamat tiap-tiap komputer di dua jaringan yang terhubung melalui bridge.
Kemudian bridge juga mampu memilah pesan yang datang dari satu
sisi jaringan, kemudian melakukan broadcast di jaringan lainnya,
namun jika dan hanya jika sinyal pesan dari satu jaringan tersebut memang
ditujukan untuk diinfokan pada jaringan yang lain.
Sekian pembahasan kali ini mengenai pengertian bridge beserta
fungsi dan cara kerja bridge. Bridge ini mempunyai banyak manfaat, salah
satunya bisa digunakan untuk menghubungkan departemen marketing dan departemen
keuangan di suatu perusahaan, dengan masing-masing departemen memiliki server tersendiri.
Bridge kemudian bekerja agar kedua
jaringan tidak saling membuat macet. Bridge mampu menghubungkan satu komputer
di departemen marketing dan satu lainnya di departemen keuangan ketika
dibutuhkan. Dengan begitu, secara keseluruhan kinerja kedua jaringan tersebut
meningkat.
NIC
NIC merupakan sebuah perngkat
keras jaringan, yang secara fisik berbentuk seperti sebuah kartu ekspansi, yang
memungkinkan setiap komputer dapat terhubung dengan suatu jaringan dengan
menggunakan kabel jaringan. NIC (Network Interface Card) ini juga memiliki
beberapa istilah lainnya, seperti Kartu Jaringan (Network Card), LAN Card (baca
juga: fungsi
LAN card) dan juga Ethernet Card (baca juga: fungsi
ethernet card).
NIC dipasangkan pada sebuah slot
yang tedapat di dalam motherboard komputer. Saat ini seluruh jenis motherboard
yang ada di dunia sudah mendukung slot untuk ekpansi NIC ini, jadi tidak ada
alasan bagi sebuah produsen komputer untuk tidak menanamkan NIC di dalam
komputer produksinya. NIC ini menggunakan port yang dikenal sebagai port RJ –
45, yang mana berfungsi sebagai port dalam menghubungkan kabel ataupun antenna
wireless di dalam sebuah komouter, agar komputer tersebut bisa terhubung ke
dalam jaringan.
Jenis – Jenis dari NIC
Network Interface Card pada
dasarnya terbagi menajdi dua jenis. Berikut ini adalah kedua jenis Network
Interface Card :
1.
Network
Interface Fisik / Physica
Sesuai dengan
namanya, Network Inteface card fisik merupakan sebuah Network Interface yang
dapat didefinisikan secara fisik, berbentuk kartu dan ditancapkan pada slot di
dalam motherboard. NIC fisik inilah yang biasa kita gunakan sehari – hari, yang
memiliki port RJ – 45 untuk mengkoneksikan sebuah komputer ke dalam jaringan
menggunakan kabel.
2.
Network
Interface Logis / Logical
Berbeda degan
NIC fisik, NIC logis merupakan sebuah Network Intrface Card yang tidak dpat
didefinisikan secara fisik. Itu artinya, NIC Logis merupakan sebuah software
atau sebuah program yang dibuat untuk mendefinisikan dirinya seolah – olah
menjadi sebuah Network Interface Card.
Tugas Utama dari NIC
NIC pada dasarnya memiliki
beberapa fungsi. Namun demikian, disamping berbagai macam fungsi yang terdapat
pada NIC tersebut, NIC memiliki satu tugas utama yang paling penting. Tugas
utama dari sebuah NIC tersebut adalah untuk mengubah aliran data berbentuk
parallel di dalam bus sebauh komputer menjadi aliran data yang berbentuk
serial, sehingga nantinya aliran data yang berbentuk serial tersebut bisa
saling di transmisikan di dalam media jaringan komputer.
Fungsi dari NIC (Network Interface Card)
Seperti sudah disebutkan
sebelumnya, selain memiliki tugas utama sebagai converter atau pengubah aliran
data yang berbentuk parallel menjadi aliran data yang berbentuk serial, NIC ini
juga memiliki beberapa fungsi lainnya. Secara teoritis, ada beberapa fungsi
dari NIC ini di dalam sebuah jaringan komputer.
Berikut ini adalah beberapa fungsi
dari NIC atau Network Interface Card di dalam jaringan komputer
secara teoritis :
1.
Sebagai
media pengirim data dari satu komputer ke komputer lainnya
Secara
teoritis, Network Interface Card memilki fungsi yang penting untuk mengirimkan
data dari sebuah komputer menuju komputer lainnya. Fungsi pengiriman data ini
biasanya merupakan tugas dan juga fungsi dari sebuah komputer server, dimana
komputer server bertugas untuk menyediakan data dan juga berbagai permintaan
akan transmisi data yang direquest oleh klien atau user.
Dengan adanya
NIC ini, maka server dapat mengolah data yang dibutuhkan oleh klien atau user,
dan kemudian mengirimkannya ke user, dengan alur yang berawal dari NIC milik
server, diteruskan melalui sebuah kabel jaringan, yang kemudian diterima oleh
NIC milik user atau klien.
2.
Sebagai
pengontrol data flow antar komputer yang menggunakan sistem kabel jaringan
Selain dapat
melakukan pengiriman data secara teoritis Network Interface Card juga memiliki
fungsi lainnya, yaitu sebagai pengontrol data flow atau aliran data dari sebuah
jaringan komputer, terutama yang menggunakan sistem jaringan kabel. Hal ini
merupakan fungsi yang sangat penting, dimana NIC dapat membantu menjaga agar
data yang dikeluarkan dan juga diterima tidak berlebihan.
Selain itu
juga dapat membantu mencegah terjadinya kepadatan arus informasi dan data yang
mengalir di dalam sebuah jaringan komputer, terutama yang menggunakan jaringan
kabel.
3.
Menerima
data dari komputer lain
Apabila
fungsi nomor 1 mengacu kepada fungsi yang dimiliki oleh sebuah server di dalam
jaringan komputer, maka pada point ini, fungsi dari sebuah Network Interface
Card berada pada komputer client atau user. Ketika bertindak dan bekerja di
dalam komputer yang merupakan komputer client atau server, maka
NIC berfungsi untuk menerima data dan informasi yang sudah ditransmisikan
oleh server di dalam jaringan. Dengan begitu, setiap data yang mengalir dan
juga ditransmisikan akan bisa diterima oleh komputer user atau klien.
4.
Menterjemahkan
data menjadi bentuk bit, sehingga dapat dimengerti oleh komputer penerima
Fungsi
lainnya dari NIC secara teoritis adalah melakukan konversi. Konversi ini
meruapakan sebuah proses perubahan, yang dilakukan oleh NIC untuk mengubah
aliran data di dalam sebuah jaringan menjadi bentuk bit. Bit merupakan
bentuk atau formata yang bisa dibaca dan juga diolah oleh sebuah komputer,
sehingga data yang ditransmisikan tersebut menjadi berguna dan akhirnya bisa
diolah dan juga dibaca baik oleh komputer penerima ataupun komputer pengirim.
Selain fungsi secara teoritis,
Network Interface Card juga memiliki banyak fungsi praktis. Fungsi praktis
merupakan fungsi dari Network Interface Card yang mengarah kepada penggunaan
sehari – hari di dalam sebuah jaringan. Kita juga bisa menyebut fungsi praktis
dari NIC ini dengan istilah manfaat dari NIC.
o Fungsi dan Manfaat Praktis dari NIC
1)
Membangun
sebuah jaringan komputer dan menghubungkan komputer satu dengan komputer lain
Manfaat dan
fungsi praktis pertama dari sebuah NIC adalah untuk membuat dan membanguns
jaringan komputer, yang bertujuan untuk saling menghubungkan satu komputer
dengan komputer lainnya. Pembangunan sebuah jaringan ini bertujuan untuk saling
mempermudah komunikasi antar komputer, sehingga dapat mempercepat transmisi
data dan juga arus informasi yang ada.
Biasanya,
pembuatan sebuah jaringan komputer yang menggunakan NIC banyak digunakan pada
jaringan yang bersifat local, atau jaringan LAN. Karena itu, NIC juga
sering disebut sebagai LAN Card (baca juga: fungsi
LAN card). Konektivitas Lokal atau LAN ini banyak digunakan pada suatu
institusi ataupun organisasi tertentu yang memiliki sebuah bank data atau
database, dimana database tersebut dituntut untuk melayani beberapa user yang
berperan sebagai workstation.
2)
Membantu
mempermudah keperluan pengiriman data dan informasi antar komputer
Dengan adanya
NIC di dalam komputer, maka hal ini akan membantu memudahkan sharing
resources atau sumber daya antar komputer. Ketika sebuah komputer sudah
saling tehubung menggunakan NIC, maka komputer – komputer tersebut akan
mennjadi lebih mudah untuk bertukar informasi dan data.
User
juga dapat memindahkan dokumen ke komputer lain hanya dengan sekali klik,
atau juga bisa mengakses data yang dimiliki oleh server di dalam organisasi
dengan mudah dan cepat, tanpa harus repot mencari – cari lokasi data tersebut.
Hal ini akan sangat membantu mempermudah dan mempercepat pengelolaan dan juga
manajemen data.
3)
Menghubungkan
jaringan local dengan jaringan internet
NIC juga
berperan penting dalam membangun koneksi ke dalam jaringan internet. Hal ini
terutama menggabungkan sebuah konektivitas LAN atau local ke dalam koneksi di
dalam jaringan Internet. Fungsi ini banyak terlihat pada jaringan – jaringan di
dalam warnet, dimana setiap komputer yang ada di dalam warnet tersebut saling
terhubung di dalam konteks jaringan local atau LAN, namun juga tetap bisa
terubung ke dalam jaringan internet.
Dengan
begitu, maka user dapat membagi dan memecah jaringan internet
tersebut ke dalam beberapa komputer yang ada, tanpa harus repot menggunakan
banyak modem ataupun access point. User hanya perlu untuk mengkoneksikan
server ke dalam internet dan dengan NIC setiap kompter yang terhubung ke
dalam server tersebut akan terhubung juga ke dalam jaringan internet.
4)
Mengintegrasikan
komputer dengan beberapa peralatan elektronik
Di jaman
modern ini tidak hanya komputer desktop ataupun laptop saja yang memiliki
konektivitas menggunakan NIC. Beberapa peralatan elektronik lainnya seperti
televisi, media player dan perangkat elektronik lain juga memiliki NIC di dalam
perangkatnya.
Hal ini
sangat memungkinkan sebuah komputer bisa terkoneksi dengan perangkat tersebut,
dan komputer bisa berperan untuk mentransmisikan dan mengontrol perangkat
tersebut menggunakan konektivitas dari NIC.
·
Manfaat
dari NIC di berbagai bidang
Secara tidak
sadar adanya sebuah perangkat keras jaringan bernama NIC di dalam komputer dan
perangkat elektronik yang biasa kita gunakan sehari – hari, membawa dampak yang
sangat besar bagi kehidupan kita. Selain dapat membantu mempermudah pekerjaan
dan membuat proses transfer data serta informasi menjadi lebih cepat dan
praktis, penggunaan NIC sebagai media jaringan membawa banyak dampak
positif terhadap erbagai bidang yang ada. Berikut ini beberapa contoh
manfaat adanya NIC di berbagai bidang:
1)
Bisnis
dan perkantoran
Dala bidan
bisnis, korporasi dan perkantoran, tentu saja NIC ini memiliki banyak manfaat.
Salah satunya adalah membantu agar setiap komputer yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan atau perkantoran bisa saling terhubung satu sama lain dengan server
utama dari kantor tersebut.
2)
Bidang
ekonomi
Di bidang
ekonomi, adanya NIC ini dapat membantu mempercepat arus informasi menganai
perkembangan ekonomi, dan membantu mempermudah transaksi secara elektronik
dengan menggunakan komputer.
3)
Bidang
pendidikan
Di dalam
bidang pendidikan, NIC juga memiliki banyak peran. Salah satu peran utama
adalah pembuatan sebuah jaringan local untuk katalog perpustakaan. Di dalam
perpustakaan, user tidak perlu repot berkeliling untuk mencari nomor
panggil buku. Dengan memanfaatkan jaringan komputer, maka dapat dengan mudah mencari
nomor panggil dari buku yang akan anda cari.
4)
Bidang
teknologi informasi
Dari segi
teknologi informasi, adanya Network Interface Card membantu membuka jalan bagi
perkembangan teknologi informasi lainnya, sehingga dapat menciptakan teknologi
yang lebih canggih dan juga lebih bermanfaat lagi.
5)
Bidang
sosial dan kemasyarakatan
Dari segi
sosial, dengan adanya NIC didalam komputer kita, akan membantu terhubung ke
dalam jaringan – jaringan internet, yang membantu kita bersosialisasi dengan
teman di dalam dunia maya.
Komentar
Posting Komentar